Aula Kecamatan Kedungreja baru-baru ini menjadi tempat berkumpulnya para perangkat desa dalam sebuah acara penting: sosialisasi dan pembentukan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) Kabupaten Cilacap tingkat Kecamatan Kedungreja dan Patimuan. Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Desa dan Kasi Kesejahteraan dari 18 desa di wilayah tersebut, dan dibuka langsung oleh Sekretaris Camat Kedungreja, Teguh Rahayu.
Dua tokoh terkemuka dari Lakpesdam NU Cilacap, Akhmad Fadil dan Isma, M.Pd, menjadi narasumber utama dalam acara ini. Akhmad Fadil, yang dikenal sebagai pegiat sosial, dan Isma, M.Pd, yang juga seorang akademisi di Universitas NU Imam Ghozali (Unugha) Cilacap, memberikan wawasan dan pengetahuan berharga mengenai pentingnya DRPPA.
Akhmad Fadil memulai sesinya dengan menekankan pentingnya kesadaran sosial dalam membentuk desa yang ramah perempuan dan peduli anak. Beliau menguraikan berbagai tantangan yang dihadapi perempuan dan anak-anak di pedesaan, serta bagaimana komunitas dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.
“Desa yang ramah perempuan dan peduli anak adalah desa yang mampu memberikan rasa aman, perlindungan, dan kesempatan yang setara bagi semua warganya,” ujar Akhmad Fadil. Beliau juga menyoroti pentingnya peran perangkat desa dalam mengedukasi masyarakat mengenai hak-hak perempuan dan anak serta bagaimana menangani kasus-kasus kekerasan atau diskriminasi.
Sebagai akademisi, Isma, M.Pd, menekankan pentingnya pendidikan dalam membentuk DRPPA. Beliau menjelaskan bagaimana pendidikan formal dan non-formal dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan perempuan dan anak-anak.
Isma juga memaparkan berbagai program yang bisa diimplementasikan di desa untuk mendukung perempuan dan anak-anak, seperti pelatihan keterampilan, program kesehatan reproduksi, dan kegiatan ekstrakurikuler untuk anak-anak. “Pendidikan adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi perempuan dan anak-anak,” kata Isma.
Acara ini tidak hanya bersifat sosialisasi, tetapi juga memberikan panduan praktis bagi desa-desa dalam membentuk DRPPA. Para peserta diajak untuk berdiskusi dan merancang rencana aksi yang spesifik untuk desa masing-masing. Beberapa langkah konkret yang diusulkan antara lain:
1. Pembentukan Tim DRPPA di Setiap Desa
– Tim ini akan terdiri dari berbagai unsur masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh adat, dan pemuda.
2. Penyusunan Kebijakan dan Program Desa
– Desa diminta untuk menyusun kebijakan yang mendukung perempuan dan anak, serta mengimplementasikan program-program yang relevan.
3. Pelatihan dan Pendidikan Berkelanjutan
– Mengadakan pelatihan dan kegiatan edukatif secara rutin untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mendukung DRPPA.
Sosialisasi dan pembentukan DRPPA di Kecamatan Kedungreja ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam menciptakan lingkungan yang lebih ramah perempuan dan peduli anak di Kabupaten Cilacap. Dengan dukungan dari para tokoh seperti Akhmad Fadil dan Isma, M.Pd, serta komitmen dari perangkat desa, perubahan positif ini diharapkan dapat segera terwujud.
Setelah masing-masing peserta kegiatan membuat RTL (rencana tindak lanjut) Sekcam Kedungreja, Teguh Rahayu, dalam penutupan acara menyatakan, “Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini dan berharap seluruh desa dapat segera menerapkan program-program yang telah dibahas hari ini. Mari kita bersama-sama membangun desa yang lebih baik untuk perempuan dan anak-anak kita.”