Sidamukti, 25 Mei 2024 – Tradisi nguri-uri adat Jawa terus dilestarikan oleh warga Desa Sidamukti. Pada hari ini, di rumah Mbak Siti Mahfuroh, digelar acara “tujuh bulanan” untuk menyambut usia kehamilan Mbak Siti yang telah mencapai tujuh bulan. Sesuai dengan tradisi Jawa, acara ini diadakan sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan doa agar kehamilan serta kelahiran nanti berjalan lancar dan selamat.
Sejumlah tetangga turut hadir untuk menyaksikan acara yang sakral ini. Mereka datang dengan membawa berbagai macam hidangan tradisional sebagai bentuk partisipasi dan kebersamaan dalam melestarikan adat istiadat. Acara dimulai dengan pembacaan doa-doa yang dipimpin oleh seorang sesepuh desa. Suasana khidmat dan penuh haru terasa saat doa-doa dilantunkan, memohonkan keselamatan dan kesehatan bagi Mbak Siti Mahfuroh dan calon bayinya.
Anak-anak juga tidak ketinggalan ikut serta dalam acara tersebut. Mereka tampak antusias dan ceria mengikuti setiap rangkaian acara. Kehadiran mereka menambah semarak suasana dan memberikan energi positif. Menurut kepercayaan, keikutsertaan anak-anak dalam acara seperti ini akan membawa berkah dan kebaikan bagi mereka.
Acara “tujuh bulanan” ini juga diisi dengan prosesi siraman, di mana air kembang setaman digunakan untuk memandikan Mbak Siti. Prosesi ini melambangkan penyucian dan harapan agar bayi yang lahir nanti bersih lahir dan batin. Usai prosesi siraman, dilakukan pembagian berkat kepada para hadirin sebagai simbol berbagi rezeki dan keberkahan.
Mbak Siti Mahfuroh mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh tetangga dan kerabat yang telah hadir dan mendoakannya. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas dukungan dan doa dari semua. Semoga acara ini membawa berkah dan keselamatan bagi kita semua,” ujarnya dengan penuh haru.
Acara ditutup dengan makan bersama, menikmati hidangan tradisional yang telah disiapkan. Kehangatan dan kebersamaan terasa kental di tengah-tengah perayaan ini, menunjukkan betapa kuatnya ikatan sosial dan budaya di Desa Sidamukti.
Dengan terus melestarikan tradisi “tujuh bulanan” ini, warga Desa Sidamukti menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga dan menghargai warisan budaya leluhur. Semoga tradisi ini tetap lestari dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.