Di Dusun Penyeretan, Desa Sidamukti, Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap, pemulasaraan jenazah merupakan tugas yang mulia dan memerlukan dedikasi tinggi. Salah satu personil pemulasaraan jenazah (kayim) yang telah lama mengabdi di dusun ini, telah dipanggil Yang Maha Kuasa (meninggal). Untuk itu, masyarakat Dusun Penyeretan dihadapkan pada tanggung jawab besar untuk mencari pengganti yang layak serta memastikan tradisi ini tetap berlanjut dengan dukungan kearifan lokal.
Sebagai bentuk penghormatan kepada personil yang telah meninggal 40 hari yang lalu, maka diadakan sosialisasi di rumah Kepala Dusun Cano Misbahudin yang dihadiri oleh anggota BPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, perangkat desa, Ketua RT, Ketua RW dan warga Dusun Penyeretan. Dalam acara tersebut, disampaikan apresiasi atas dedikasi dan pengabdian personil kayim yang telah menjalankan tugas mulia ini selama bertahun-tahun.
Dalam Sambutannya Sekretaris Desa Sidamukti Kuswara yang mewakili Kepala Desa memberikan arahan antara lain; dengan purna tugasnya personil kayim, tanggung jawab untuk mencari pengganti jatuh ke tangan masyarakat. Kemudian dalam sosialisasi tersebut, disepakati bahwa setiap Rukun Warga (RW) akan bertanggung jawab untuk mencari dan menetapkan personil pemulasaraan jenazah baru. Proses pencarian ini dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, kesediaan, dan kemampuan calon personil dalam menjalankan tugas ini.
Masyarakat Dusun Penyeretan memiliki kearifan lokal yang kuat dalam mendukung kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan, setiap personil pemulasaraan jenazah yang baru akan mendapatkan kompensasi yang dibiayai melalui swadaya masyarakat. Sistem ini bukan hanya menunjukkan solidaritas, tetapi juga memastikan bahwa personil baru merasa dihargai dan didukung dalam menjalankan tugasnya.
Alhamdulillah, proses pencarian pengganti personil kayim di setiap RW berjalan dengan baik. Melalui musyawarah dan kesepakatan bersama, setiap RW berhasil menetapkan personil pemulasaraan jenazah yang baru. Personil baru ini diharapkan dapat melanjutkan tugas dengan penuh dedikasi dan menjaga tradisi pemulasaraan jenazah yang telah lama berjalan di Dusun Penyeretan.
Untuk memastikan kelangsungan tugas pemulasaraan jenazah, masyarakat Dusun Penyeretan sepakat untuk mengumpulkan dana swadaya. Dana ini akan digunakan sebagai kompensasi bagi personil baru dan untuk keperluan operasional lainnya yang berkaitan dengan pemulasaraan jenazah. Inisiatif ini menunjukkan semangat gotong royong yang kuat dan komitmen masyarakat dalam menjaga tradisi serta mendukung mereka yang mengabdikan diri untuk tugas mulia ini.
Dengan adanya personil pemulasaraan jenazah yang baru, diharapkan tradisi ini dapat terus dijalankan dengan baik di Dusun Penyeretan. Langkah-langkah berikut akan diambil untuk mendukung tugas personil baru:
1. Pelatihan dan Pembekalan: Mengadakan pelatihan untuk memberikan pembekalan teknis dan spiritual kepada personil baru.
2. Dukungan Masyarakat: Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung kegiatan pemulasaraan jenazah.
3. Penggalangan Dana Berkelanjutan: Membentuk mekanisme penggalangan dana yang berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan dana swadaya.
Sosialisasi purna tugas personil pemulasaraan jenazah di Dusun Penyeretan dan penetapan personil baru merupakan langkah penting dalam menjaga tradisi dan solidaritas masyarakat. Dengan dukungan kearifan lokal dan swadaya masyarakat, diharapkan tugas mulia ini dapat terus berjalan dengan baik, membawa ketenangan dan penghormatan bagi warga Dusun Penyeretan dalam menghadapi momen-momen penting dalam kehidupan mereka.
Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya disampaikan kepada seluruh pemangku kebijakan dusun Panyeretan (kepala dusun, tokoh agama, tokoh masyarakat, anggota BPD, para ketua RW dan ketua RT) yang telah berhasil mengangkat personil kayim pengganti dan memberikan kompensasi atas keswadayaan masyarakat panyeretan sendiri. Teriring Jazakumullah Akhsanal Jaza.