+1 234 567 8

pemdes@sidamukti.desa.id

Permohonan Online

Anda dapat mengajukan secara permohonan online

Produk Warga

Jelajahi produk lokal buatan dari para warga kami untuk Anda

Lapor/Aduan/Saran

Anda dapat melaporkan aduan dan memberi saran maupun kritik

Dua Anak Tenggelam di Sungai Citanduy, Pemdes Sidamukti Sampaikan Belasungkawa Mendalam

Sidamukti, Jumat, 11 Juli 2025 — Suasana duka yang mendalam menyelimuti warga Dusun Panyeretan, Desa Sidamukti, Kecamatan Patimuan, pada siang hari ini. Dua anak dari wilayah RT 05 RW 10 dan RT 03 RW 11, yakni ananda Eki Setiawan Bin Wagimin dan ananda Tomi Febrian Bin Dedi Susanto, dikabarkan meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Citanduy, tepatnya di Blok Penyeberangan Panyeretan menuju wilayah Jawa Barat.

Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, ketika kedua korban yang masih duduk di bangku sekolah dasar diduga bermain di tepi sungai tanpa pengawasan. Diduga kuat, keduanya tergelincir ke dalam arus sungai yang cukup deras, dan tidak mampu berenang keluar hingga akhirnya tenggelam.

Evakuasi oleh Warga dan Aparat Setempat

Setelah warga setempat menyadari kejadian tersebut, upaya pencarian dan evakuasi segera dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat bersama perangkat desa, anggota Tagana, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat. Sekitar satu jam kemudian, kedua jenazah berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi awal tenggelam.

Tangis pecah di sepanjang jalan Panyeretan. Warga berkumpul untuk menyampaikan duka dan memberikan dukungan moril kepada keluarga yang ditinggalkan.

Pemdes Sidamukti Sampaikan Belasungkawa dan Seruan Refleksi

Pemerintah Desa Sidamukti, melalui Kepala Desa Sutrisno, menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa dua keluarga tersebut.

“Kami segenap jajaran pemerintah desa turut berduka cita yang sangat mendalam atas berpulangnya ananda Agus dan Fikri. Ini adalah kehilangan yang bukan hanya dirasakan keluarga, tapi juga seluruh warga Desa Sidamukti,” ucap Sutrisno.

Lebih lanjut, Kades mengajak seluruh warga untuk menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran bersama, khususnya dalam memperhatikan keamanan anak-anak saat bermain, terutama di sekitar lokasi-lokasi berisiko tinggi seperti sungai, kolam, irigasi, dan genangan air besar lainnya.

Harapan Agar Kejadian Serupa Tidak Terulang

Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak, baik keluarga, sekolah, maupun pemerintah desa, akan pentingnya edukasi keselamatan anak sejak dini. Anak-anak perlu diberikan pemahaman tentang bahaya bermain di wilayah sungai tanpa pengawasan, serta pentingnya memilih tempat bermain yang aman.

Pemdes juga akan mengkaji kemungkinan pemasangan tanda peringatan bahaya dan larangan bermain di sekitar titik-titik rawan, seperti jalur penyeberangan sungai dan blok-blok yang kerap menjadi lokasi bermain anak.

Pemakaman dan Doa Bersama

Jenazah kedua korban dimakamkan pada sore hari di pemakaman umum Dusun Panyeretan dengan prosesi yang penuh haru. Tokoh masyarakat, guru sekolah, tetangga, dan rekan-rekan sebaya korban turut hadir memberikan penghormatan terakhir.

Doa bersama digelar di masjid setempat sebagai bentuk penghormatan dan dukungan moral kepada keluarga korban agar diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini.

Penutup: Mari Kita Lebih Peduli dan Waspada

Tragedi ini menyisakan luka yang dalam, namun juga mengajak kita semua untuk lebih peduli dan waspada terhadap keselamatan anak-anak. Mari kita jaga bersama lingkungan bermain mereka, hadirkan pengawasan yang memadai, dan tumbuhkan budaya saling mengingatkan di antara warga.

Semoga almarhum ananda Agus bin Warsid dan Fikri bin Dedi mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.