Terhenti di Putaran Kedua, Tapi Semangat Tak Pernah Padam
Purworejo, Rabu 14 Juli 2025 — Semangat juang dan kerja keras ditunjukkan oleh tim sepak bola usia di bawah 15 tahun, Putra Rajawali Sidamukti (PRS) KU-15, yang mewakili desa Sidamukti, Kecamatan Patimuan, dalam gelaran bergengsi Piala Soeratin Jawa Tengah 2025. Bermain di Stadion Sarwo Edhi Wibowo, Purworejo, langkah PRS harus terhenti di putaran kedua setelah kalah dari PSS Klaten dengan skor 0-2.
Meski harus mengakui keunggulan lawan, kiprah PRS KU-15 selama turnamen telah menjadi catatan tersendiri dalam perjalanan sepak bola desa dan semangat pembinaan usia dini. Turnamen ini menjadi ajang pertama mereka di tingkat provinsi, dan mampu mencapai putaran kedua merupakan pencapaian yang patut dibanggakan.
Bermain dengan Semangat, Kalah dengan Terhormat
Dalam pertandingan yang digelar pada siang hari itu, PRS KU-15 menunjukkan perlawanan gigih sejak menit awal. Menghadapi tim tangguh seperti PSS Klaten, anak-anak Sidamukti tidak gentar. Mereka mengandalkan kecepatan dan permainan kolektif yang telah mereka latih selama berbulan-bulan.
Namun, dua gol bersarang di gawang PRS—masing-masing di babak pertama dan kedua—menjadi penentu hasil akhir. Meski kalah, pelatih PRS, Coach Ahmad Masduki, menyampaikan kebanggaannya atas kerja keras para pemain.
“Anak-anak bermain penuh semangat dan disiplin. Kita kalah secara skor, tapi menang dalam pengalaman. Mereka tidak menyerah hingga peluit akhir berbunyi,” ujarnya seusai laga.
Langkah yang Tak Akan Berhenti
Piala Soeratin bukan akhir dari segalanya bagi PRS KU-15, tapi justru awal dari perjalanan panjang mereka. Bermain di level kompetisi setinggi ini telah membuka mata dan menambah motivasi seluruh pemain dan jajaran tim untuk terus belajar, berlatih, dan berkembang.
Bagi anak-anak desa Sidamukti, kesempatan bermain di stadion besar, melawan tim yang terlatih dan terorganisir, merupakan pengalaman yang sangat berharga. Mereka kini memiliki gambaran nyata tentang atmosfer kompetisi, tekanan pertandingan, dan standar permainan yang harus dicapai untuk bersaing lebih tinggi.
“Kami tidak akan berhenti di sini. Anak-anak sudah berjanji untuk terus berlatih dan kembali lebih kuat. Soeratin menjadi guru yang sangat luar biasa bagi kami,” tambah sang pelatih.
Dukungan Masyarakat dan Pemerintah Desa
Keikutsertaan PRS KU-15 dalam Piala Soeratin tak lepas dari dukungan penuh masyarakat Desa Sidamukti dan Pemerintah Desa. Kepala Desa Sidamukti, Sutrisno, yang mengikuti perkembangan tim dengan antusias, menyampaikan rasa bangganya.
“Tim ini membawa nama desa, dan kami bangga dengan semangat mereka. Mereka telah menunjukkan bahwa anak desa juga bisa bersaing di ajang provinsi. Ini bukan soal kalah atau menang, tapi tentang mental dan proses membangun tim yang kuat dari desa,” ungkapnya.
Dukungan logistik, transportasi, hingga moral dari warga dan keluarga pemain menjadi penyemangat tersendiri. Tidak sedikit warga yang turut hadir ke stadion atau menyaksikan secara daring melalui pembaruan dari tim media lokal.
Menanam Asa di Lapangan Desa
Kekalahan di Soeratin tidak akan membuat Putra Rajawali Sidamukti berhenti menendang bola. Mereka kembali ke lapangan desa, tempat segalanya bermula, dengan membawa segudang pelajaran baru. Lapangan tanah yang mungkin belum berumput sempurna itu menjadi saksi semangat baru dari anak-anak desa yang kini bermimpi lebih tinggi.
Latihan rutin akan terus dilakukan, pembinaan teknik dan taktik akan diperkuat, dan tim akan dibina dengan lebih terstruktur ke depannya. PRS berkomitmen untuk mencetak bibit-bibit unggul, yang kelak mampu berbicara di ajang regional, nasional, bahkan profesional.
Penutup: Kekalahan Bukan Akhir, Tapi Titik Awal
Perjalanan Putra Rajawali Sidamukti KU-15 di Piala Soeratin Jawa Tengah 2025 mungkin hanya sampai di putaran kedua, namun semangat mereka melampaui batas lapangan. Mereka membawa pulang pelajaran, motivasi, dan mimpi yang lebih besar.
Kekalahan bukanlah kegagalan, melainkan titik awal untuk bangkit dan berkembang. PRS KU-15 kini telah menapaki jalannya—jalan yang mungkin terjal, tapi penuh harapan.
Sampai jumpa di Piala Soeratin tahun depan. Sidamukti belum selesai. PRS akan kembali. Lebih kuat, lebih siap, dan lebih percaya diri.