Sidamukti, 10 Oktober 2025— Setelah melalui proses Musyawarah Ranting (Musran) Nahdlatul Ulama Desa Sidamukti yang berlangsung khidmat pada pekan lalu, jajaran pengurus terpilih melaksanakan rapat konsolidasi dan koordinasi perdana pada malam ini, bertempat di sekretariat Ranting NU Sidamukti Musholla As Syifa Kedungsalam, Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran Syuriah dan Tanfidziyah Ranting NU Sidamukti beserta pengurus Anak Ranting di masing-masing dusun. Hadir pula dalam kesempatan bersejarah ini, Rois Syuriah masa khidmah 2020–2025, KH. Achmad Toharun, yang turut memberikan wejangan, doa, dan dukungan moral kepada kepengurusan baru agar tetap istiqamah dalam mengemban amanah organisasi.
Rapat ini menjadi momentum penting bagi jajaran pengurus terpilih untuk memantapkan langkah dan menyatukan visi dalam menjalankan roda organisasi ke depan. Dalam arahannya, Rois Syuriah terpilih, Kyai Em Chasan, menegaskan pentingnya keikhlasan dan semangat pengabdian di dalam berkhidmah kepada Nahdlatul Ulama.
“Kita semua harus rela dan ikhlas berkhidmah untuk NU. Ini bukan sekadar jabatan, melainkan amanah perjuangan dan ladang pahala. Mari jadikan organisasi ini sebagai wadah ibadah, tempat kita menanam amal baik yang manfaatnya tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk umat,”
ujar Kyai Em Chasan dalam sambutannya yang disambut takbir dan tepuk tangan dari hadirin.
Beliau juga menambahkan bahwa seluruh pengurus yang telah terpilih melalui Musran wajib menjaga kekompakan dan soliditas dalam menjalankan setiap program kerja yang akan dirancang. Kebersamaan dan sinergi antar struktur, mulai dari Syuriah, Tanfidziyah, hingga Anak Ranting, menjadi modal utama dalam mewujudkan NU yang kuat dan manfaat bagi masyarakat.
Selain membahas arah kebijakan organisasi, rapat malam ini juga menjadi ajang penyampaian informasi resmi bahwa pelantikan pengurus Ranting NU Sidamukti masa khidmah 2025–2030 akan dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2025, bertempat di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Patimuan.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah terpilih, dalam sambutannya menegaskan komitmennya untuk membawa NU Sidamukti ke arah yang lebih aktif dan berdaya guna bagi masyarakat. Ia menekankan bahwa dalam masa khidmah 2025–2030, NU Sidamukti akan fokus pada program kerja yang bersifat penguatan spiritual, sosial, dan ekonomi umat.
“Kita ingin agar Ranting NU Sidamukti bukan hanya dikenal karena kegiatan keagamaannya, tapi juga karena kiprah sosial dan pemberdayaannya. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk warga nahdliyin di bidang pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan,”
ujarnya dengan penuh semangat.
Kegiatan malam ini berlangsung dalam suasana hangat, guyub, dan penuh semangat kebersamaan. Usai rapat utama, para pengurus berdiskusi ringan mengenai pembentukan tim kecil untuk menyusun rencana kerja (Renja) dan pembagian bidang garapan masing-masing seksi. Tidak hanya membicarakan hal teknis, suasana malam juga diisi dengan doa bersama dan shalawat sebagai penutup kegiatan.
KH. Achmad Toharun, selaku sesepuh dan Rois Syuriah periode sebelumnya, memberikan pesan penutup yang sangat mengena. Beliau berpesan agar pengurus baru tidak mudah putus asa dan tetap menjaga ruh perjuangan NU sebagai penjaga Ahlussunnah wal Jamaah.
“Kebesaran NU bukan karena banyaknya anggota, tapi karena ketulusan pengurusnya. Jika kita ikhlas, maka Allah akan mudahkan jalan perjuangan ini. Jaga akhlak, jaga silaturahmi, dan jaga semangat khidmah untuk umat,”
tuturnya penuh makna.
Dengan terselenggaranya rapat konsolidasi ini, maka pengurus Ranting NU Sidamukti masa khidmah 2025–2030 resmi bersiap menjalankan amanah organisasi dengan semangat baru. Seluruh jajaran berharap agar dalam perjalanan lima tahun mendatang, NU Sidamukti dapat menjadi pelopor dalam memperkuat nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin serta menjadi garda terdepan dalam membina kehidupan sosial dan keagamaan di tengah masyarakat.
Semoga dengan keikhlasan, kebersamaan, dan komitmen yang tinggi, Ranting NU Sidamukti dapat terus menjadi wadah pengabdian dan perjuangan umat Islam, serta membawa manfaat seluas-luasnya bagi warga nahdliyin, masyarakat desa, bangsa, dan negara.
“Berjuang dengan tulus, berkhidmah tanpa pamrih, demi kemaslahatan umat dan kejayaan Nahdlatul Ulama.”
