Desa Sidamukti kembali menghadirkan cerita unik menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2025. Kali ini, perhatian warga tersita pada gapura pintu masuk Lapang Tunas Mukti, lokasi upacara utama tingkat Kecamatan Patimuan. Bukan hanya karena keindahan hiasan dan atribut kemerdekaan yang dipasang, melainkan sebuah frasa sederhana yang menimbulkan keheranan: “Salam Madang.”
Bagi sebagian orang yang pertama kali melihat tulisan itu, spontan timbul kebingungan. Tidak sedikit warga mengira tulisan tersebut merupakan salah ketik dari “Selamat Datang.” Ada juga yang menanggapinya sebagai guyonan atau lelucon panitia, sehingga sempat menjadi perbincangan hangat di warung kopi maupun grup WhatsApp warga Sidamukti.
Namun, di balik keheranan itu, ternyata “Salam Madang” bukanlah kesalahan, melainkan sebuah pesan mendalam penuh makna. Kepala Desa Sidamukti bersama tim kreatif pemerintah desa mengungkapkan bahwa “Salam Madang” adalah akronim dari “Salam Maju dan Berjuang.”
Latar Belakang Pemilihan Frasa
Kepala Desa Sidamukti menjelaskan bahwa pemilihan istilah ini bukanlah kebetulan. Pihaknya sengaja mencari sebuah simbol dan jargon yang bisa menyatukan semangat perjuangan desa. “Kami ingin ada frasa yang membumi, mudah diingat, sekaligus menyimpan makna perjuangan. Dari situlah lahir Salam Madang,” ungkapnya.
Menurutnya, desa tidak bisa hanya mengandalkan pembangunan fisik semata. Diperlukan semangat kebersamaan dan perjuangan yang konsisten dari semua lapisan masyarakat. Salam Madang menjadi jembatan komunikasi yang singkat, padat, dan penuh motivasi.
Respon dan Persepsi Warga
Awalnya, banyak warga yang menganggap frasa tersebut sebagai kesalahan penulisan. Siti, seorang ibu rumah tangga di RW 06, menuturkan, “Saya kira salah ketik, harusnya Selamat Datang. Sampai saya tertawa-tawa sendiri.” Hal serupa disampaikan Joko, warga setempat, yang sempat mengira itu bagian dari lelucon khas panitia desa.
Namun setelah dijelaskan makna sebenarnya, reaksi warga berubah menjadi rasa kagum. “Ternyata dalam ya artinya. Salam Madang itu singkat tapi kalau dipikir dalam, benar-benar cocok untuk Sidamukti,” tambahnya.
Makna Filosofis Salam Madang
“Salam Maju dan Berjuang” bukan sekadar slogan. Ia merepresentasikan perjalanan Desa Sidamukti yang terus berusaha keluar dari berbagai tantangan, baik dalam aspek sosial, ekonomi, budaya, maupun pendidikan.
- Di bidang sosial, Salam Madang berarti membangun persaudaraan antarwarga, menumbuhkan semangat gotong royong, dan menjaga kerukunan.
- Di bidang ekonomi, ia mendorong warga untuk gigih mengembangkan potensi desa, mulai dari pertanian, UMKM, hingga sektor kreatif.
- Di bidang budaya, Salam Madang menjadi simbol pelestarian tradisi lokal yang dibalut dengan semangat kekinian.
- Di bidang pendidikan, ia mengajak seluruh elemen untuk berjuang mencerdaskan generasi muda agar siap menghadapi masa depan.
Sinergi Perjuangan Bersama
Ketua TP PKK Sidamukti menambahkan, Salam Madang bukan hanya jargon pemerintah desa, melainkan ajakan kolektif. “Kalau hanya pemerintah desa yang maju, itu tidak ada artinya. Tetapi kalau seluruh masyarakat ikut berjuang, itulah yang namanya Salam Madang sesungguhnya,” ujarnya.
Sementara itu, tokoh agama setempat melihat Salam Madang sebagai doa dan spirit kebatinan. “Madang bukan hanya soal nasi dan makan, tapi sebuah perjalanan batin untuk menguatkan tekad. Salam Madang ini mengajarkan kita agar desa bisa maju hanya dengan perjuangan bersama, ikhlas, dan istiqomah,” jelasnya dalam tausiyah singkat.
Dari Kebingungan Menjadi Kebanggaan
Kini, tulisan “Salam Madang” yang semula memunculkan tanya, justru menjadi bahan kebanggaan warga Sidamukti. Banyak pemuda yang menjadikannya slogan di media sosial, bahkan beberapa guru di sekolah desa menggunakan Salam Madang sebagai kalimat pembuka dalam kegiatan belajar mengajar.
“Awalnya kami bingung, tapi sekarang kalau lewat gapura itu, rasanya ada energi baru. Salam Madang itu memotivasi sekali,” kata Rini, siswi SMA yang juga anggota paskibra kecamatan.
Harapan ke Depan
Dengan hadirnya Salam Madang, diharapkan Desa Sidamukti semakin memiliki identitas khas dalam setiap langkah pembangunan. Frasa ini bukan hanya sekadar tulisan di gapura, melainkan menjadi napas perjuangan desa menuju kesejahteraan bersama.
Sebagaimana pesan Kepala Desa Sidamukti dalam rapat persiapan upacara, “Salam Madang adalah doa dan tekad kita. Maju bukan hadiah, tapi hasil perjuangan. Mari bersama-sama berjuang untuk Sidamukti yang lebih baik.”
✨ Salam Madang! Salam Maju dan Berjuang. Dari Sidamukti untuk Indonesia.