Penyelenggaraan Musyawarah Desa (Musdes) Revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mukti Jaya Desa Sidamukti Tahun 2025 yang dilaksanakan pada hari Senin, 22 September 2025 di Pendopo Balai Desa Sidamukti Kecamatan Patimuan Kabupaten Cilacap menjadi momentum penting dalam arah baru pembangunan desa. Musdes ini menghadirkan seluruh pemangku kepentingan desa, mulai dari unsur Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pengurus BUMDes periode lama, tokoh masyarakat, lembaga desa, hingga perwakilan kelompok masyarakat yang ada di Sidamukti.
Musdes Revitalisasi ini bukan hanya sekadar forum formalitas, tetapi menjadi ajang pertanggungjawaban, evaluasi, sekaligus perumusan masa depan BUMDes Mukti Jaya. Dalam musyawarah ini, terdapat dua agenda besar yang dibahas, yaitu penerimaan laporan pertanggungjawaban pengurus BUMDes periode 2020–2025 dan pemilihan pengurus baru periode 2025–2030.
Sejak awal sidang dibuka, suasana penuh kebersamaan dan musyawarah sudah terasa. Peserta musyawarah menyadari betapa pentingnya keberadaan BUMDes sebagai lembaga ekonomi desa yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan sekaligus pendorong kesejahteraan masyarakat. BUMDes Mukti Jaya, yang telah berdiri dan berjalan beberapa tahun terakhir, memang mengalami pasang surut. Namun, keberadaan forum Musdes ini menjadi sarana evaluasi menyeluruh sekaligus memastikan keberlanjutan pengelolaan BUMDes agar lebih profesional, transparan, dan berdaya guna.
Agenda pertama yang menjadi pokok bahasan adalah Laporan Pertanggungjawaban Pengurus BUMDes Mukti Jaya periode 2020–2025. Diwakili Bendaharanya (Deni R), Pengurus lama menyampaikan berbagai capaian, kendala, serta data keuangan selama lima tahun masa pengelolaan. Laporan tersebut dipaparkan secara terbuka di hadapan peserta musyawarah, mulai dari alokasi anggaran, realisasi usaha, aset yang dimiliki, hingga saldo akhir yang tersedia di akhir periode kepengurusan.
Peserta musyawarah mencermati laporan yang dipaparkan dengan penuh perhatian. Beberapa pertanyaan, masukan, dan saran disampaikan untuk memperkaya klarifikasi pengurus. Setelah melalui proses diskusi yang cukup panjang, akhirnya laporan pertanggungjawaban diterima oleh peserta Musdes dengan segala konsekuensinya. Penerimaan laporan ini menjadi dasar moral bahwa pengurus periode 2020–2025 telah menyelesaikan amanahnya, sekaligus memberikan ruang untuk regenerasi kepemimpinan BUMDes Mukti Jaya.
Setelah agenda pertama selesai, Musdes berlanjut ke agenda inti yang sangat krusial, yaitu pemilihan pengurus BUMDes Mukti Jaya periode 2025–2030. Proses pemilihan ini dipimpin langsung oleh Ketua BPD Sidamukti yang bertindak sebagai moderator. Suasana musyawarah kembali terasa hangat, penuh keterbukaan, dan menjunjung tinggi semangat kekeluargaan. Peserta musyawarah menyampaikan usulan nama-nama calon pengurus baru yang dianggap memiliki kapasitas, integritas, serta visi untuk membawa BUMDes Mukti Jaya lebih maju.
Setelah melewati mekanisme musyawarah mufakat, akhirnya disepakati bahwa Direktur baru BUMDes Mukti Jaya adalah H. Mu’aziz Latief. Keputusan ini mendapat dukungan penuh dari peserta Musdes. Nama beliau dinilai memiliki kapasitas manajerial, pengalaman, serta dedikasi untuk memimpin BUMDes dalam periode 2025–2030. Selain direktur, disepakati pula susunan kepengurusan lain yang akan membantu jalannya roda organisasi BUMDes. Semua hasil kesepakatan dituangkan dalam berita acara Musdes sebagai dokumen resmi.
Tahap berikutnya, Pemerintah Desa Sidamukti melalui Kepala Desa akan segera menindaklanjuti hasil Musdes dengan menerbitkan Surat Keputusan Kepala Desa tentang Pengangkatan Pengurus Baru BUMDes Mukti Jaya periode 2025–2030. Dengan demikian, pengurus yang baru telah memiliki legitimasi hukum dan administrasi untuk menjalankan tugasnya.
Keputusan Musdes ini selaras dengan arahan kebijakan Pemerintah Kabupaten Cilacap. Berdasarkan Surat Edaran Bupati Cilacap melalui Sekretaris Daerah Nomor 400.10.7/6353/26 tanggal 27 Agustus 2025 tentang Petunjuk Teknis BUMDes Ketahanan Pangan, setiap desa diharapkan menjadikan BUMDes sebagai motor penggerak ketahanan pangan. Dengan demikian, pengurus BUMDes Mukti Jaya yang baru akan difokuskan untuk mengelola usaha di sektor Ketahanan Pangan (Ketapang).
Fokus ini bukan tanpa alasan. Desa Sidamukti memiliki potensi besar di bidang pertanian dan peternakan. Dengan manajemen BUMDes yang baru, diharapkan potensi tersebut dapat dikelola secara lebih terarah dan berkelanjutan. Mulai dari pengadaan sarana produksi, pengolahan hasil pertanian, pemasaran produk lokal, hingga membuka akses jejaring usaha dengan pihak luar desa. Semua langkah tersebut bermuara pada satu tujuan, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sidamukti.
Musdes Revitalisasi BUMDes Mukti Jaya Tahun 2025 ini sekaligus menjadi refleksi akan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Semua proses berjalan secara demokratis, transparan, dan berlandaskan musyawarah mufakat. Dengan diterimanya laporan pertanggungjawaban pengurus lama, terpilihnya pengurus baru, serta adanya arahan kebijakan Bupati, maka BUMDes Mukti Jaya memiliki pijakan kuat untuk melangkah ke depan.
Harapan besar kini tertumpu pada pengurus baru. Masyarakat menantikan gebrakan, inovasi, serta kerja nyata dalam mengelola usaha ketahanan pangan. Pemerintah desa pun berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh, baik dalam hal regulasi, pendampingan, maupun fasilitasi. Begitu pula BPD akan menjalankan perannya dalam fungsi pengawasan agar tata kelola BUMDes tetap akuntabel dan berpihak pada kepentingan masyarakat luas.
Dengan semangat kebersamaan, Musdes Revitalisasi ini tidak hanya menjadi agenda rutin tahunan, tetapi juga momentum untuk menegaskan bahwa BUMDes Mukti Jaya adalah milik bersama. Semua pihak punya peran, semua pihak punya tanggung jawab, dan semua pihak punya kesempatan untuk merasakan manfaatnya.
Akhirnya, Musdes yang berlangsung sehari penuh ini ditutup dengan doa bersama agar keputusan yang dihasilkan benar-benar membawa maslahat bagi seluruh masyarakat Desa Sidamukti. Dengan dilantiknya pengurus baru periode 2025–2030, BUMDes Mukti Jaya resmi memasuki babak baru. Babak di mana ketahanan pangan menjadi fokus, kesejahteraan masyarakat menjadi tujuan, dan semangat gotong royong menjadi fondasi utama.
