Notice: Undefined index: replace_iframe_tags in /home/sidamukti/domains/sidamukti.desa.id/public_html/wp-content/plugins/advanced-iframe/advanced-iframe.php on line 1052

Ziarah Wali Jamaah Ranting Nahdlatul Ulama Sidamukti Patimuan Cilacap pada bulan ini mengambil tema : Mempererat Kebangkitan Rohani dan Ketaatan Keagamaan

Ziarah Wali Jamaah Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Sidamukti Patimuan merupakan suatu tradisi religius yang diadakan secara rutin oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama di wilayah tersebut. Kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk mempererat kebangkitan rohani dan ketaatan keagamaan para jamaah, serta menghormati para wali yang telah berjasa dalam menyebarkan ajaran Islam di masa lampau.

Ziarah Wali Jateng-Jogja Ranting NU SIdamukti Patimuan Cilacap

Kota Kebumen Magelang dan Jogjakarta, Tiga kota yang kaya akan sejarah keagamaan, menjadi tujuan utama bagi jamaah yang ingin melakukan ziarah wali. Kota ini dikenal karena menjadi tempat peristirahatan terakhir sejumlah tokoh agama atau waliyullah yang dihormati oleh masyarakat setempat. Ziarah Wali Jamaah Ranting Nahdlatul Ulama Sidamukti Patimuan menjadi momen yang penuh makna bagi para jamaah, karena mereka dapat melibatkan diri secara langsung dalam perjalanan rohani dan merenungkan ajaran-ajaran spiritual yang diwariskan oleh para wali. Keberangkatan ziarah wali jateng-jogja pada Jum’at, 19 Mei 2023 dan kembali pada Minggu, 20 Mei 2023.

Kegiatan yang diprakarsai oleh Pengurus Ranting sekaligus bertindak sebagai Pimpinan dan Imam Ziarah adalah Rois Suriah KH. Achmad Toharun diikuti oleh sebagian Jamaah Majelis Ta’lim Binaan Ranting dengan jumlah peserta angkatan ini menjadi sekitar total 120 orang. Dengan menggunakan Armada 2 Bus seat 2-3 Jama’ah ziarah bisa terakomodir. Kota pertama sebagai awal kegiatan ziarah adalah Banyumas dimana dimakam leler tersebut bersemayam Tokoh Agama sekaligus Guru dari Rois Suriah, Almarhum Almaghfurlah KH. HISYAM ZUHDI Pendiri Pondok Pesantren At Taujieh Al Islamy yang sekarang dikembangkan dan diasuh oleh Gus Anam dan Gus Fuad. Kemudian dilanjutkan di Makam Petanahan Kebumen Almaghfurlah Syech Anom Sidakarsa.

Sekalipun waktu sudah tengah malam, para jama’ah masih semangat untuk melanjutkan perjalanan religinya ke Waliyullah Magelang. Tempat yang dituju Almaghfurlah Simbah Dalhar Gunung Pring, Muntilan. kemudian Almarhum Almaghfurlah Simbah KH. Chudori Pendiri sekaligus Putra Menantu Syech Dalhar Pendiri Ponpes API Tegal Rejo yang sekarang diteruskan perjuangannya oleh Gus Yusuf Chudori, yang setelahnya langsung ke daerah Grabag Magelang tempat makam Santri daripada Sunan Kalijaga yaitu Sunan Geseng. Selain itu kunjungan ke Masjid Al Zayed Solo dan Al Aqsha Klaten menjadi bagian dari Agenda Ziarah kali ini. Waliyullah Simbah KH. Munawwir dan KH. Ali Maksum Krapyak Jogja menjadi makam terakhir peserta ziarah yang dikunjungi, sebelum mampir di Malioboro Jogja sekedar membeli oleh-oleh untukkelurga di rumah.

Selama ziarah, para jamaah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan keagamaan. Mereka mengunjungi makam para wali yang terletak di area pemakaman khusus, tempat di mana jamaah mengucapkan doa dan bacaan Al-Qur’an sebagai bentuk penghormatan kepada para tokoh agama yang telah berjuang demi penyebaran Islam. Selain itu, ceramah agama dan pengajian juga menjadi bagian integral dari kegiatan ini, di mana para ulama dan KH. Ach Toharun atau Kyai Em. Chasan memberikan pencerahan tentang kehidupan spiritual dan nilai-nilai keagamaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain aspek spiritual, ziarah wali juga mencerminkan rasa kebersamaan dan solidaritas antara jamaah Nahdlatul Ulama. Dalam perjalanan ziarah, mereka saling mendukung dan mempererat ikatan sebagai satu komunitas yang berbagi nilai-nilai keagamaan yang sama. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi jamaah untuk berinteraksi dan bertukar pengalaman dengan sesama anggota komunitas, sehingga memperkuat ikatan sosial dan solidaritas di antara mereka.

Ziarah Wali Jamaah Ranting Nahdlatul Ulama Sidamukti Patimuan bukan hanya sekadar kunjungan rohani, tetapi juga memiliki dampak positif dalam membangun karakter dan kesadaran keagamaan jamaah. Melalui ziarah ini, mereka diberikan kesempatan untuk merenungkan ajaran Islam secara lebih mendalam, memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta menguatkan komitmen untuk menjalankan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

Wallahu A’lam Bish Shawabi.