Sidamukti, 19 Juni 2025 — Bertempat di Ruang Mahardika Kantor Desa Sidamukti, Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap, telah berlangsung kegiatan Survey Lokasi Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahun Anggaran 2026. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan kajian awal, menyampaikan tujuan strategis TMMD, serta memberikan arahan sebelum dilakukan tinjauan langsung ke lokasi sasaran di Jalan Waluh, Dusun Kedungsalam, Desa Sidamukti.
Acara ini dihadiri oleh unsur lintas sektoral yang menjadi bagian integral dari program TMMD. Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Sekretaris Camat Patimuan, Cahyo Ismoyo, S.Sos, perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Cilacap, Agus Saukhani, perwakilan dari Bappeda Kabupaten Cilacap, Heri, unsur Kodim 0703 Cilacap, Eko, Danramil Kedungreja-Patimuan, unsur Polsek Patimuan, serta dari unsur teknis pembangunan yakni UPT Dinas PUPR Wilayah Sidareja. Kegiatan ini disambut langsung oleh Kepala Desa Sidamukti, Sutrisno, didampingi oleh perangkat desa dan unsur BPD setempat.
Membuka Dialog Strategis untuk TMMD yang Efektif
Mengawali kegiatan, Sekcam Patimuan, Cahyo Ismoyo, menyampaikan bahwa program TMMD bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga membangun semangat gotong royong, memperkuat sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat desa. Ia menekankan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal untuk memastikan bahwa seluruh aspek teknis, sosial, dan strategis dari rencana kegiatan dapat terpetakan dengan baik.
“Kita tidak ingin TMMD menjadi rutinitas tahunan belaka, tetapi bagaimana program ini dapat menyentuh kebutuhan nyata masyarakat dan memberikan dampak jangka panjang. Survei ini adalah momen untuk memastikan bahwa arah pembangunan tepat sasaran,” ujar Cahyo.
Dalam sesi yang sama, Agus Saukhani dari Dispermades menambahkan bahwa penentuan lokasi dan objek pembangunan dalam TMMD harus mempertimbangkan nilai manfaat, tingkat kebutuhan, dan daya dukung sosial masyarakat. Ia menekankan bahwa program ini harus menjadi jawaban atas hambatan aksesibilitas, pemerataan pembangunan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat desa, khususnya daerah-daerah dengan topografi dan infrastruktur terbatas seperti Sidamukti.
Jalan Waluh, Akses Vital Menuju Kawasan Pinggiran Desa
Setelah sesi penyampaian tujuan dan koordinasi teknis, rombongan tim survei melanjutkan kegiatan dengan meninjau langsung Jalan Waluh di Dusun Kedungsalam, yang menjadi lokasi utama yang diusulkan sebagai sasaran fisik TMMD 2026. Jalan ini merupakan akses penting yang menghubungkan wilayah permukiman di ujung barat desa dengan lahan pertanian, fasilitas irigasi, dan jalur ekonomi warga.
Saat ini kondisi Jalan Waluh masih berupa jalan tanah berbatu dan sangat sulit dilalui kendaraan bermotor terutama saat musim hujan. Banyak warga mengeluhkan tidak adanya akses jalan permanen yang memadai, sehingga distribusi hasil tani dan mobilitas warga menjadi terganggu. Oleh karena itu, pembangunan jalan ini dinilai sangat layak dijadikan prioritas dalam program TMMD.
Perwakilan Kodim 0703 Cilacap, Serka Eko, menyatakan bahwa lokasi yang ditinjau memiliki tantangan tersendiri dari sisi teknis pengerjaan, terutama karena kontur tanah yang labil dan adanya lintasan air musiman. Namun, menurutnya, TNI memiliki kesiapan dan kemampuan untuk menjawab tantangan tersebut, tentu dengan dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah desa.
“Pembangunan jalan ini tidak hanya menyambungkan permukiman dan lahan pertanian, tapi juga menjadi simbol kehadiran negara sampai ke pelosok. TMMD adalah salah satu cara bagaimana TNI bersama rakyat bahu membahu membangun bangsa,” ungkap Eko.
Sambutan Hangat dari Pemerintah Desa Sidamukti
Dalam sambutannya, Kepala Desa Sidamukti, Sutrisno, menyampaikan apresiasi mendalam atas perhatian dari pemerintah daerah dan TNI terhadap desanya. Ia menyebut bahwa TMMD adalah program yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Sidamukti, khususnya warga Kedungsalam, yang selama ini merasa cukup terisolasi dari pusat desa karena buruknya infrastruktur jalan.
“Kami di desa sangat siap mendukung TMMD. Baik secara administrasi, tenaga kerja gotong royong, maupun pengawalan kegiatan. Kami ingin jalan ini menjadi jalan harapan bagi pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup warga,” kata Sutrisno, yang juga didampingi Ketua BPD dan para Ketua RT/RW di lokasi.
Ia juga menambahkan bahwa selain infrastruktur fisik, ia berharap TMMD 2026 juga membawa serta program non-fisik seperti penyuluhan wawasan kebangsaan, pelatihan keterampilan pemuda desa, sosialisasi hukum, serta kegiatan pelayanan kesehatan.
Dukungan Penuh dari Lintas Sektor
Dalam peninjauan lapangan tersebut, unsur dari Bappeda Kabupaten Cilacap yang diwakili oleh Heri menyatakan bahwa Jalan Waluh masuk dalam peta kawasan prioritas pengembangan kawasan desa tertinggal di Cilacap bagian selatan. Oleh karena itu, pihaknya siap memberikan dukungan perencanaan teknis dan pengintegrasian TMMD ke dalam RKPD Kabupaten Cilacap tahun anggaran 2026.
Sementara dari UPT PUPR Wilayah Sidareja, tim teknis langsung mencatat spesifikasi jalan, estimasi volume pekerjaan, dan kebutuhan material. Koordinasi teknis ini penting sebagai bahan penghitungan awal DED (Detail Engineering Design) serta perkiraan dukungan logistik.
Danramil Kedungreja-Patimuan dan Kapolsek Patimuan juga menyampaikan komitmen penuh untuk menjaga sinergi keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan TMMD nantinya, termasuk dalam penertiban lahan, pengamanan alat berat, serta pengawasan sosial di lapangan.
Penutup: Menuju TMMD 2026 yang Bermakna
Kegiatan survei ini diakhiri dengan dokumentasi bersama seluruh peserta di titik akhir Jalan Waluh. Kesan kebersamaan dan kesungguhan kerja nyata terlihat dari raut wajah semua pihak. Mereka tidak hanya hadir sebagai tamu formal, melainkan sebagai bagian dari upaya kolaboratif membangun desa dari berbagai aspek.
Dengan sinergi yang telah terbangun sejak tahap awal perencanaan ini, TMMD 2026 di Desa Sidamukti diharapkan tidak hanya sukses secara teknis pembangunan, tetapi juga berhasil menumbuhkan semangat gotong royong, nasionalisme, dan pemberdayaan masyarakat desa secara menyeluruh.
“TMMD bukan hanya tentang membangun jalan, tetapi membangun harapan dan masa depan bersama,” demikian disampaikan secara simbolik oleh salah satu perangkat desa saat menutup kegiatan survei hari itu.
Jika Anda memerlukan versi dokumentasi resmi (PDF/Word), notulen kegiatan, daftar hadir, atau bahan presentasi, silakan beri tahu saya.