Pada tanggal 25 September 2018, di Balai Desa Sidamukti diadakan Pemberdayaan Kelompok Tani. Acara yang dihadiri oleh seluruh Kelompok Tani yang ada di Desa Sidamukti ini dimulai pada pukul 09.30 WIB dan dibuka oleh Sekretaris Desa Sidamukti, Kuswara S.Pd.I. Beliau menyampaikan permohonan maaf Bapak Kepala Desa Sidamukti yang tidak bisa menghadiri acara tersebut karena menghadiri acara di Kecamatan Kedungreja.

Materi disampaikan oleh Yatin Supriyanto dan Cahyo Wibowo, PPL Kecamatan Patimuan. Menurut Yatin Supriyanto, pembuatan proposal pengajuan bantuan mengikuti petunjuk dari Dinas Pertanian. Dan terkait dengan program penanaman kedelai yang telah dilaksanakan di Dusun Panyeretan, pada pemanenan kedelai nanti, cara pemanenan jangan dicabut, melainkan dibabat, akar tanaman kedelai bisa untuk pupuk karena mengandung unsur N,P,dan K. Dan yang tertinggi dari akar kedelai adalah unsur N-nya.

Sementara Cahyo Wibowo menyampaikan tentang Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Menurut beliau, akan dibentuk UPJA Desa, yang menginvetarisir alat pertanian, seperti traktor, pompa air, tleser, dan tong semprot. Tugas U{JA tersebut mengelola alsintan yang ada di Kelompo Tani satu desa. UPJA Desa bekerja sama dengan P3A dan pihak Bank. Setelah terbentuk UPJA, membuat papan nama UPJA dan SK Kepala Desa. Struktur Organisasi harus jelas, ada Ketua, Administrator, Teknisi, dan Operator. Dari segi teknis, UPJA sebaiknya mempunyai bengkel. Jika telah terbentuk UPJA Desa, yang mengajukan bantuan Alsintan adalah UPJA Desa.

Masih dari Cahyo Wibowo, terkait dengan P3A, tugasnya adalah mengelola air dari saluran air primer, sekunder, tersiet, sampai cacingan pada saat musim tanam. Supaya pengelolaan bisa berjalan dan pertanian bisa maju, P3A harus berjalan. P3A boleh menarik iuran kepada petani untuk operasional pengairan, misalnya memperbaiki cacingan. Petugas P3A Desa Sidamukti adalah Suryadi dan Sugeng. P3A dalam bekerja berkoordinasi dengan Gapoktan, UPJA, dan Kelompok Tani Desa Sidamukti. P3A sama saja dengan Dharma Tirta, jika petani butuh air, hubungi mereka. Ada permintaan dari Kelompok Tani, setiap dusun sebaiknya mempunyai satu petugas P3A.